Kata sebagian orang : “Sulit untuk menjelaskan sesuatu yang sudah
jelas”. Istilah pacaran adalah sebuah istilah yang sudah sangat akrab
ditelinga serta lengket dalam pandangan mata. Namun saya masih agak
kesulitan untuk mendefinisikannya. Mudahan-mudahan tidak salah kalau
saya katakan bahwa setiap kali istilah ini disebut maka yang terlintas
dibenak kita adalah sepasang anak manusia –tertama kawula muda dan para
remaja- yang tengah dilanda cinta dan dimabuk asmara, saling
mengungkapkan rasa sayang, cinta dan rindu, yang kemudian akhirnya
biduk ini akan menuju pada pantai pernikahan.
Inilah
paling tidak anggapan dan harapan sebagian pelakunya. Namun ada satu
hal yang banyak luput dari banyak kalangan bahwa segala sesuatu itu ada
etika dan aturannya, kalau masuk terminal saja ada aturannya, akankah
masalah cinta yang kata sebagian orang “suci” ini tanpa aturan?
Cinta Tabiat Anak Manusia: Jangan Dibunuh, Jangan pula Diumbar!
Alloh Ta’ala berfirman :
“Dijadikan
indah dalam pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang dia ingini,
yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan
hidup didunia. Dan disisi Alloh lah tempat kembali yang baik.”
(QS. Ali Imron : 14)
Inilah
tabiat dan fithroh kita sebagai anak Adam. Anak cinta orang tua, orang
tua cinta anak, kita cinta pada uang, kaum hawa cinta pada perhiasan
de el el. Begitu pula cinta pada lawan jenis, semua diantara kita yang
laki-laki mencintai wanita dan yang wanita cinta laki-laki, barang
siapa yang tidak memilikinya maka dipertanyakan kejantanan dan
kefemininannya. Setuju nggak ???
Bila si Cinta dengan Gaun Merah Jambu itu Hadir!!
Saya
tidak tahu persis sejak kapan warna merah jambu dan daun waru
dinobatkan sebagai lambang cinta, apapun jawabannya, itu tidak terlalu
penting bagi kita. Namun yang sangat penting adalah bahwasannya bila
masa kanak-kanak itu telah beranjak pergi meninggalkan kehidupan kita,
lalu kitapun menyandang predikat baru sebagai remaja untuk menyongsong
kehidupan manusia dewasa yang mandiri. Ada sesuatu yang terasa hadir
mengisi indahnya hidup ini. Itulah cinta. Yang jelas cinta ini bukan
lagi cinta pada mainan atau jajan bungkusan anak-anak, namun cinta pada
sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Saat itu tersenyumlah seraya
berucap : “Selamat datang cinta.”
Kasihan si Cinta: Sering Dijadikan kambing Hitam!
Cinta
adalah sesuatu yang agung, Dengan cinta seorang yang pengecut menjadi
pemberani, orang yang bakhil menjadi dermawan, yang bodoh menjadi
pintar, menjadikan orang pandai merangkai kata dan tulisan. Begitulah
kira-kira yang diungkapkan para dokter cinta. Oleh karena jangan
salahkan cinta, kasihan dia. Bukankah karena cinta seseorang bisa masuk
sorga. Suatu hari ada seseorang bertanya kepada Rosululloh tentang
kapan terjadi hari kiamat, namun beliau malah balik bertanya : “Apa
yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya ?” Dia menjawab :
.”Cinta Alloh dan Rosul Nya.” maka beliaupun menjawab : “Engkau bersama
orang yang engkau cintai.” Maka Anas bin Malik perowi hadits ini pun
berseru gembira : “Demi Alloh, Saya mencintai Rosululloh, Mencintai Abu
Bakr dan Umar, maka saya berharap untuk bisa bersama mereka disurga,”
(Bukhori Muslim)
Cinta itu akan menjadi sangat agung
kalau diletakkan pada tempatnya, namun bisa menjadi bencana kalau
disalah gunakan. Oleh karena itu berhati-hatilah.
Cinta kepada Alloh: Rabb Semesta Alam
Cukuplah bagi kita merenungi ayat berikut :
“Sesunguhnya
orang-orang yang beriman yaitu adalah orang-orang yang ketika disebut
nama Alloh maka bergetarlah hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayatnya
maka bertambahlah iman mereka karenanya. Dan kepada Robbnya mereka
bertawakkal.”
(Al Anfal : 2)
Bertanyalah
pada diri kita masing-masing, hatimu bergetar saat disebut nama-Nya
ataukah nama nya ??? “Mintalah fatwa pada dirimu sendiri” begitulah kata
Rosululloh.
Bukankah cinta ini yang menjadikan Handlolah
meninggalkan malam pertamanya untuk pergi perang lalu meninggal dalam
keadaan masih junub ? Bukankah cinta ini yang menjadikan Bilal bin
Robah mampu menahan derita yang tak terkira ? begitu pulalah Ammar bin
Yasir, Kholid bin Walid dan lainnya.
Cinta Kepada Rasululloh
Lelaki
agung itu, yang meskipun beliau sudah meninggal 14 abad yang lalu ,
namun masih kita rasakan cinta dan kasihnya. Lihatlah gambaran Al Qur’an
ini :
“Sungguh telah datang pada kalian, seorang rosul
dari kalangan kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian,
sangat menginginkan keselamatan bagi kalian, amat belas kasihan, lagi
penyayang terhadap orang-orang mukmin.”
(At Taubah : 128)
oleh karena itu tidak mengherankan kalau beliau bersabda :
“Tidak
sempurna keimanan salah seorang diantara kalian sehingga saya lebih
dia cintai dari pada cintanya pada orang tuanya, anak-anaknya dan semua
manusia.”(Bukhori Muslim)
Cinta pada sunnahnya, itulah
bentuk cinta pada beliau. Sangat ironis sekali ummat islam sekarang yang
mana setiap kali disebut sunnah beliau, maka mereka dengan langsung
memprotes : “Kan Cuma sunnah ???” lalu kalau tidak sunnah beliau mau
sunnah siapa?
Firman Alloh :
“Sungguh ada bagi kalian pada diri Rosululloh suri tauladan yang baik.”
Cinta karena Alloh
Akhi,
Ukhti, saya mencintaimu karena Alloh.” Begitulah Rosululloh
mengajarkan ummatnya untuk cinta ada orang lain karena Alloh, dalam
artian kalau orang itu semakin membuat kita dekat pada Nya maka
cintailah dia, dan begitu pula sebaliknya kalau ada orang yang semakin
menjauhkan kita dari Nya, maka jauhilah dia. Bukankah orang yang
melakukannya akan merasakan manisnya iman dan akan mendapatkan mimbar
cahaya yang diingingkan oleh para Nabi dan Syuhada’ ???
Mencintai tokoh idola anda, juga lakukan atas dasar cinta pada Alloh dan Rosulnya.
Itulah Agungnya Cinta: Jangan Diperkosa!
“Pemerkosaan
arti cinta” -maaf kalau kalimat ini kedengaran kasar- namun itulah
kenyataannya. Betapa banyak wanita yang menyerahkan mahkota hidupnya
kepada orang yang belum berhak lalu dia berucap ini sebagai tanda
cintaku padanya, sebaliknya betapa banyak kaum laki-laki yang harus
melakukan kemaksiatan atas nama cinta. Subhanalloh !!! akankah cinta
kita pada Alloh Dzat yang Maha Agung dikalahkan oleh cinta pada
seseorang yang berasal dari air mani yang kotor, saat hidupnya selalu
membawa kotoran, dan saat meninggal pun akan berubah menjadi sesuatu
yang sangat menjijikkan ??? Malulah pada Nabiyulloh Yusuf Alaihis Salam,
yang mampu mempertahankan kehormatannya dihadapan seorang wanita
cantik, kaya raya, bangsawan lagi. Jangan engkau berkata : “Diakan
seorang Nabi ?.” karena kisah serupa pun dialami oleh Abdur Rohman bin
Abu Bakr, Muhammad al Miski dan lainnya
TIDAK!!! Islam Tidak Mengharamkan Cinta, Islam Hanya Mengaturnya!
Islam
sebagai agama paripurna, tidak membiarkan satupun masalah tanpa
aturan. Lha wong cara berpakaian, mandi, buang air dan hal-hal kecil
lainnya ada aturanya, maka bagaimana mungkin urusan cinta yang menjadi
keharusan hidup manusia normal akan tanpa aturan. Itu mustahil.
Benarlah Salman Al Farisi tatkala ditanya : “Apakah nabimu sudah
mengajarkan segala sesuatu sampai masalah adab buang air besar ? maka
beliau menjawab : Ya, Rosululloh sudah mengajarkannya, beliau melarang
kami untuk menghadap dan membelakangi kiblat dan memerintahkan kami
untuk beristinjak dengan tiga batu dan melarang kami untuk beristinjak
dengan kotorang dan tulang.”
Alloh Berfirman :
“Pada Hari ini telah kusempurnakan agama kalian, dan telah Ku sempurnakan nikmatku kepadamu dan Aku rela islam sebagai agamamu.”
(Al Maidah : 3)
Oleh
karena itu kalau mau bercinta alias pacaran, saya tawarkan sebuah
‘pacaran islami’ biar berpahala. Setuju nggak? selamat mencoba!
Ada beberapa aturan yang harus dipenuhi kalau mau berpacaran yang ‘islami’ yaitu :
1.Menutup aurot
Firman Alloh Ta’ala :
Hai
Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan
istri-istri orang mu’min “Hendaknya mereka menjulurkan pakaiannya
keseluruh tubuh mereka” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu.”
(QS. Al Ahzab : 59)
Bahkan saking pentingnya masalah ini, Rosululloh juga mengaturnya walaupun antar jenis.
Dari Abu Said Al Khudri berkata : “Rosululloh bersabda :
“Janganlah seorang laki-laki itu melihat aurat laki-laki dan jangan seorang wania melihat aurat wanita.”
(H.R. Muslim)
2.Menundukkan pandangan
Firman Alloh Ta’ala :
“Katakanlah
kepada orang-orang mu’min laki-laki agar mereka menundukkan sebagian
pandangan mereka serta menjaga kemaluan mereka.”
“Dan katakan kepada para wanita mu’minah, agar mereka menundukkan sebagian pandangan mereka dan menjaga farji mereka.”
(QS. An Nur : 30,31)
Dari
Jarir bin Abdillah berkata : “Saya bertanya pada Rosululloh tentang
pandangan yang mendadak tak sengaja, maka beliau memerintahkanku untuk
memalingkan pandangan itu.” (Muslim)
3.Tidak bersolek ala jahiliyah
Firman Alloh Ta’ala :
“Dan menetaplah kalian dalam rumah-rumah kalian, dan janganlah bersolek seperti bersoleknya orang-orang jahiliyah yang dahulu.”
QS. Al Ahzab : 33)
Dari
Abu Huroiroh berkata : “Rosululloh bersabda : “Ada dua golongan
manusia ahli neraka yang saya belum pernah melihatnya, yang pertama :
orang-orang yang memegang cambuk untuk memukul orang lian, yang kedua :
Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, mereka berlenggak lenggok,
kepala mereka seperti punuk unta. Mereka tidak akan pernah masuk surga
dan tidak akan mendapatkan bau surga, padahal bau surga itu dapat
tercium dari jarak sekian dan sekian.”
(Muslim)
Alangkah meruginya orang yang semacam ini !!!
4.Ada pembatas antara laki-laki dan wanita
Firman Alloh Ta’ala :
Dan
apabila kalian meminta sesuatu pada mereka (para istri Rosululloh )
maka mintalah dari balik hijab. Karena yang demikan itu lebih suci bagi
hati kalian serta bagi hati mereka.”
(QS.Al Ahzab : 53)
5.Jangan berdua-duaan, karena yang ketiganya adalah setan
Begitulah kira-kira bunyi hadits Rosululloh riwayat imam Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Huroiroh dengan sanad hasan
6.Jangan lembutkan ucapan
Firman Alloh Ta’ala :
“Janganlah
kalian (Para wanita) melembutkan ucapan, sehingga akan rakus
orang-orang yang punya penyakit hati, namun ucapkanlah yang baik.” (QS.
Al Ahzab : 32)
7.Kulitmu masih haram bagiku
Dari Ma’qil bin Yasar berkata : Rosululloh bersabda :
“Seandainya
ditusuk pada kepala salah seorang kalian dengan jarum besi panas, maka
itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.”
(HR. Thobroni, Lihat As Shohihah : 226)
Saudaraku, kalau anda mampu memenuhi syarat ini, teruskan pacaran anda.
Namun
kalau tidak, maka pilihlah engkau lebih mencintai dia ataukah Alloh
yang telah menciptakanmu, memberimu rizqi, melimpahkan kasih sayangNya
padamu dan memberimu hidayah menjadi orang islam ???
Segera
tinggalkan transaksi harammu itu, sebelum kemurkaan Alloh benar-benar
datang. Atau saya punya usul , bagaimana kalau engkau cepat-cepat
menikah, itupun kalau engkau sudah siap. Bagaimana ???
STOP!! Ini Bukan Area Anda! Jangan Berzina!!
Jangan
ada yang berfikir bahwasannya yang terlarang dalam islam hanyalah zina
dalam pengertian masuknya timba dalam sumur sebagaimana bahasa hadits
Rosululloh. Namun yang terlarang adalah semua hal yang mendekati pada
perzinaan tersebut. Perhatikanlah firman Alloh :
“Janganlah kalian mendekati zina”
Juga Sabda Rosululloh saw :
“Sesungguhnya
Alloh telah menetapkan pada setiap anak adam bagianya dari zina yang
pasti akan menemuinya, zinanya mata adalah memandang, zinanya lisan
adalah berucap, jiwa dengan berharap dan berkhayal, yang semua itu
dibenarkan atau didustakan oleh kemaluan.”
(Bukhori Muslim)
Hamil dulu baru nikah atau nikah dulu baru hamil?
Hamil
setelah pernikahan yang sah adalah sebuah kebanggaan dan keagungan,
semua orang yang memasuki biduk pernikahan pasti menginginkan kehamilan
istrinya. Banyak klinik yang mengaku bisa mengobati kemandulan adalah
salah satu buktinya.
Di sisi lain, wanita yang hamil tanpa tahu harus kemana dia harus memanggil “Suamiku” akan sangat gelisah.
Masyarakat
yang terkadang dholim akan bisa dengan segera memaafkan laki-laki yang
berbuat kurang ajar itu, namun tidak terhadap wanita. Dia akan
menanggung aib itu sepanjang zaman dan akan terkenallah ia sebagai
wanita yang tidak bisa menjaga kehormatannya.
Begitulah yang dikatakan oleh Syaikh Ali Ath Thonthowi.
Kalau
dia menikah kelak, bukankah suaminya akan dengan mudah mengatakan :
“Sudah berapa laki-laki yang tidur denganmu sebelum menikah denganku ?
Anak yang terlahir, dia akan terlahir sebagai anak yang tidak di harapkan kehadirannya, Tidak ada sentuhan kasih dan sayang.
Dari
sisi Fiqh, Imam Ahmad bin Hambal dan lainnya mengatakan bahwa wanita
hamil dari hasil perzinaan tidak boleh dinikahi selama hamil, dan kalau
sudah terlanjur dinikahi maka harus diadakan pernikahan ulang.
Peringatan Penting Bagi yang masih Punya hati…
Anda kepingin mendapatkan seorang pasangan hidup yang baik, setia, sholih dan sholihah ??? perhatikanlah resep Ilahi ini :
??????????????
??????????????? ?????????????? ??????????????? ??????????????
??????????????? ?????????????? ????????? ???????????? ?????? ??????????
?????? ?????????? ???????? ???????
“Wanita yang jelek
untuk laki-laki yang jelek, lelaki yang jelek untuk wanita yang jelek,
begitu pula dengan wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan lelaki
yang baik untuk wanita yang baik.”
(QS. An Nur : 26)
Kata para ulama’ : “Balasan itu sejenis dengan amal perbuatannya.”
Akan
menjadi sebuah mimpi disiang bolong kalau anda menginginkan istri
seperti Fathimah binti Abdul Malik kalau anda tidak bisa menjadi Umar
bin Abdul Aziz.
Jangan pula mimpi bersuamikan Ali bin Abi
Tholib kalau engkau tidak menjadi Fathimah binti Muhammad. Perbaikilah
dirimu dahulu sebelum engkau berharap mendapatkan pasangan hidup yang
engkau idamkan !!!
Jangan Katakan ini!
Jangan engkau berkata padaku :
“Aku
berpacaran kan untuk tahap penjajagan, biar saling memahami karakter
masing-masing, sehingga tidak akan terjadi penyesalan setelah memasuki
maghligai pernikahan, karena bagaimanapun juga kegagalan dalan
berpacaran jauh lebih ringan daripada kegagalan dalam pernikahan.”
Jangan engkau katakan itu padaku, karena itu hanyalah topengmu belaka.
Tanyalah
pada dirimu sendiri apakah engkau selama pacaran, mencoba untuk
memahami masing-masing dan belajar untuk menjadi suami istri yang baik?
Ataukah
yang engkau lakukan adalah berusaha menjadi baik saat berada dekat
sang pacar? Bukankah ini sebuah penipuan kepribadian ??? persis kayak
penjual yang takut ditinggal pembeli, yang mana ia harus berusaha untuk
tampil lebih baik dari yang sebenarnya.
Lalu apa yang
engkau sisakan nanti kalau memasuki dunia pernikahan, bukankah semuanya
sudah engkau rasakan ? saling memadu rasa kasih sayang, mengungkapkan
rasa cinta, berjalan bareng, nonton bareng, rekreasi bareng, bahkan
mungkin hubungan suami istripun sudah dilakukan. Lalu apa yang akan
engkau sisakan setelah menikah ??? malam pertamamu akan terasa hambar,
tidak ada yang beda pada malam itu karena semua sudah dilakukan, bahkan
mungkin akan terasa pahit, karena selama ini engkau berhubungan bukan
cuma berdua, tapi bertiga, Yah …. Engkau bersama setan yang selalu
membumbui semua kemaksiatan menjadi kenikmatan.
Bandingkan
dengan yang malam pertamanya adalah benar-benar malam pertama. Dan
bulan madunya benar benar semanis madu. Ah !!! saya tidak mau terlalu
jauh mengenang masa-masa indah itu ….. kasihan yang belum nikah, he… he …
Jangan Anggap Ini Keras!
Mungkin ada diantara kalian yang berkata : “ustadznya terlalu keras.”
Wahai
saudaraku seiman !!! cobalah renungkan kembali ayat-ayat dan hadits
diatas dengan pikiran jernih, kepala dingin dan penuh rasionalitas, lalu
ambilah kesimpulan, manakah yang keras ??? bukankah itu semua tuntutan
syariat agama yang kita anut bersama ?
Atau
jangan-jangan engkau sedang kena penyakit mag sehingga nasi yang lembek
pun terasa keras, itulah kemungkinan yang paling dekat. Hatimu sedang
berpenyakit, sehingga engkau merasa sakit dan keras dengan sesuatu yang
sebenarnya lembek. Bukankah Rosululloh bersabda :
“Saya diutus untuk membawa syariat yang lurus dan mudah.”
(Bukhori Muslim)
Penutup
Dipenghujung
tulisan ini, saya teringat bahwa beberapa hari lagi kita memasuki
bulan Romadlon. Belajar dari orang yang berpuasa yang dia menahan lapar
dahaga sehari penuh, namun saat berbuka, akan terasa sangat nikmat air
putih meskipun tanpa gula.
Inilah puasa panjang syahwat kita, yang akan engkau rasakan nikmatnya tatkala engkau berbuka dimaghligai pernikahan.
Saat melalui puasa panjang ini laluilah dengan :
Banyak berdzikir, menyebut kebesaran Ilahi
Sabar dan sholatlah
Ikutilah kajian-kajian keagamaan
Bertemanlah dengan orang-orang sholih yang akan menolongmu tegar dalam jalan Nya
Sibukkan diri dengan aktivitas surgawi
Kalau masih kebelet juga, perbanyaklah puasa karena sesunguhnya puasa adalah benteng yang kokoh.
Ya
Alloh, tunjukkanlah kepada kami sebuah kebenaran itu sebagai sesuatu
yang benar dan berilah kami kekuatan untuk menjalankannya. Dan
tunjukkanlah kepada kami sebuah kesalahan itu sebagai sesuatu yang salah
dan berilah kami kekuatan untuk meninggalkannya.
diambil dari http://nuraurora.wordpress.com/
Wa akhiru da’wana ‘anil Hamdi lillahi Robbil Aalamiin
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh,,,,.
TIPS “PACARAN YANG ISLAMI”
1. Jangan berduaan dengan pacar di tempat sepi, kecuali ditemani mahram dari sang wanita (jadi bertiga)
“Janganlah
seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita
kecuali bersama mahromnya…”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341, Lihat
Mausu’ah Al Manahi Asy Syari’ah 2/102]
“Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya“ (HSR.Tirmidzi)
2. Jangan pergi dengan pacar lebih dari sehari semalam kecuali si wanita ditemani mahramnya
“Tidak
halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk
bepergian sehari semalam tidak bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 1088,
Muslim 1339]
3. Jangan berjalan-jalan dengan pacar ke tempat yang jauh kecuali si wanita ditemani mahramnya
“…..jangan bepergian dengan wanita kecuali bersama mahromnya….”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341]
4.
Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba,
jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi
yang lebih dari sekedar jabat tangan
”Seandainya kepala seseorang
di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh
wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits hasan riwayat Thobroni
dalam Al-Mu’jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad: 1283,
lihat Ash Shohihah 1/447/226)
Bersabda Rasulullahi Shallallahu
‘alaihi wassallam: “Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan
wanita.” [HR Malik 2/982, Nasa’i 7/149, Tirmidzi 1597, Ibnu Majah
2874, ahmad 6/357, dll]
5. Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya
“Katakanlah
kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan
pandangannya dan menjaga kemaluannya..” (Al Qur’an Surat An Nur ayat
30)
“…zina kedua matanya adalah memandang….” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)
6. Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina
“Dan
janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Al Qur’an Surat Al
Isra 32)
“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua
kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan
zinanya adalah mencium.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)
7. Jangan menunda-nunda menikah jika sudah saling merasa cocok
“Wahai
para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah,
maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih
membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka
hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi
dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi,
Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).
“Yang paling banyak
menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.”
(H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)
WARNING:
sebenarnya
banyak ulama dan ustadz yang mengharamkan pacaran, misalnya saja
ustadz Muhammad Umar as Sewed. jadi sebaiknya segera menikahlah dan
jangan berpacaran…
Bagi yang sudah terlanjur berbuat dosa
maka bertaubatlah dan jangan putus asa, Allah pasti mengampuni
hambanya yang bertaubat dan memohon ampun…
SUMBER : www.facebook.cm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar