Hampir dipastikan, 1 Ramadan 1432 Hijriah jatuh hari Senin (1/8). Penetapan awal puasa 2011 ini tidak akan berbeda antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel, H Sarbaini Haira, mengatakan 1 Ramadan jatuh pada 1 Agustus 2011. Penetapan awal Ramadan tersebut dengan menggunakan metode rukyatul hilal yaitu melihat bulan dengan kasat mata.
Rukyatul hilal itu mengacu pada hadis Nabi: "Berpuasalah kamu, karena melihat hilal (tanggal 1), dan berbukalah (lebaran) kamu karena melihat hilal (tanggal 1)." (HR Muslim)
Sabtu, 30 Juli 2011
Kamis, 28 Juli 2011
TERAPI DENGAN IBADAH PUASA
Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk-Nya, lalu menjadikan susunan tubuhnya seimbang dan menyempurnakan kejadiannya. Allah mengilhami setiap jiwa, akan sebuah fitrah yang suci dan tabiat yang lurus. Allah tetapkan sebagi petunjuk bagi manusia, pembersih fitrah atas kotornya debu-debu perjalanan, dan pembersih atas kehendak hawa nafsu. Pembersih itu adalah puasa.
Para ilmuwan memandang puasa sebagai fenomena penting dan suci, tidak akan berlangsung kehidupan yang stabil dan kesehatan yang sempurna selamanya tanpa melaksanakan puasa. Dari sini, nampak hikmah Ilahi yang terkandung didalam ibadah puasa. Jadi, puasa bisa membantu makhluk hidup beradaptasi dengan kadar makanan yang paling minim demi kelangsungan kehidupan alam yang stabil.
Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat. (HR Ahmad)
Para ilmuwan memandang puasa sebagai fenomena penting dan suci, tidak akan berlangsung kehidupan yang stabil dan kesehatan yang sempurna selamanya tanpa melaksanakan puasa. Dari sini, nampak hikmah Ilahi yang terkandung didalam ibadah puasa. Jadi, puasa bisa membantu makhluk hidup beradaptasi dengan kadar makanan yang paling minim demi kelangsungan kehidupan alam yang stabil.
Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat. (HR Ahmad)
Sabtu, 16 Juli 2011
FACEBOOK TAUSYAH
K.H. .MUH.ARIFIN ILHAM |
HIKMAH HADIR di MAJLIS ILMU & ZIKIR,1.Ilmu brtambah,2.Iman trjaga bahkn brtambah kuat,3.Cinta Ulama,"Siapa yg memuliakn ulama,kalian mmuliakanku,& siapa yg mmuliakanku,ALLAH muliakn dg SyurgaNYA" dmkn sabda Rasulullah.4.cara paling jitu mnghancurkn keangkuhan diri,5.Brkumpul dg Org2 sholeh,6.Didoakan pr Malaikat,7,Kunci kbhagian dunia akhirat...Inilah yg mmbuat arifin malam ini stp selasa malam duduk ngaji dg Ulama.
1. Ketahuilh adzan bukan panggilan muaddzin,ttpi PANGGILAN ALLAH kpd hamba hamba pilihanNYA.Coba simak ulang lafadz adzan, yg dipanggil "hayya alashshlah" adlh yg berSYAHADAH, yg tdk Muslim tdk dipanggil,& panggilan itu dlm rangka "falaah" meraih kesuksesan dunia akhirat.Inilh yg membuat org2 beriman sll bahagia mndengar & mmenuhi panggilan stp kumandang adzan.Kutulis ini krn menunggu panggilanNYA subuh ini u sahabatku.
Minggu, 10 Juli 2011
DIALOG RASULULLAH SAW DAN IBLIS LAKNATULLAH ALAIH
(Nasihat penting buat kita )
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah:
"Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku."
Rasulullah bersabda: "Tahukah kalian siapa yang memanggil?"
Kami menjawab: "Allah dan rasulNya yang lebih tahu."
Beliau melanjutkan, "Itu Iblis, laknat Allah bersamanya."
Umar bin Khattab berkata: "Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah".
Nabi menahannya: "Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik."
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…"
Rasulullah SAW lalu menjawab: "Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?"
Iblis menjawab: "Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa."
"Siapa yang memaksamu?"
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
"Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin."
"Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh."
Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?"
Iblis segera menjawab: "Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci."
"Siapa selanjutnya?"
"Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT."
Minggu, 03 Juli 2011
MARI SHALAT CARA RASULULLAH 1
DALIL-DALIL KEHARUSAN BERSEDEKAP SAAT I’TIDAL
فِي الصَّلَاةِ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ كَانَ النَّاسُ يُؤْمَرُونَ أَنْ يَضَعَ الرَّجُلُ الْيَدَ الْيُمْنَى عَلَى ذِرَاعِهِ الْيُسْرَى
1- Dari Sahl bin Sa’d ra, ia berkata: Adalah orang-orang (Shahabat) diperintahkan (Nabi Saw), bahwa seseorang meletakkan tangan kanannya diatas tangan kirinya dalam shalat. (SR. Bukhary, bab meletakkan tangan kanan atas tangan kiri dalam shalat: FB 2:152, Shahih Bukhary 1:180, Ahmad: FR 3:173).
ءِ أُمِرْنَا بِتَعْجِيْلِ فِطْرِنَا وَ تَأْخِيْرِ سَحُوْرِنَا وَ أَنْ نَضَعَ أَيْمَانَنَا عَلَى شَمَائِلِنَا قِيْ الصَّلاَةِإِنَّ مَعْشَرَ الأَنْبِيَا
2- Ibnu Abbas berkata: Aku pernah mendengar Nabiyullah Saw. bersabda: Sesungguh-nya kami golongan Nabi-nabi diperintah melekaskan buka puasa, melambatkan sahur dan hendaklah kami meletakkan tangan-tangan kami atas tangan-tangan kiri kami dalam shalat. (SR. Thabrany: Majma’udz-Dzawa-id 2:105)
: رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ s إِذَا كَانَ قَائِمًا فِيْ الصَّلاَةِ قَبَضَ بِيَمِيْنِهِ عَلَى شِمَالِهِ عَنْ وَائِلٍ بْنِ حُجْرٍ رض قَالَ
3- Dari Wail bin Hujr ra. Ia berkata : Saya pernah melihat Rasulullah saw apabila dalam keadaan berdiri dalam shalat, beliau menggenggamkan tangan kanannya di atas tangan kirinya. (HSR An Nasa’i)
عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ كَبَّرَ رَفَعَ يَدَيْهِ حِذَاءَ أُذُنَيْهِ ثُمَّ حِينَ رَكَعَ ثُمَّ حِينَ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَفَعَ يَدَيْهِ وَرَأَيْتُهُ مُمْسِكًا يَمِينَهُ عَلَى شِمَالِهِ فِي الصَّلَاةِ (أحمد)
4- Dari Waa-il bin Hujr, ia berkata: Saya pernah melihat Nabi Saw. ketika bertakbir be-liau mengangkat kedua tangannya hingga berbetulan dengan dengan kedua telinga-nya, kemudian juga (mengangkat tangan) ketika ruku’, kemudian ketika mengucap ”Sami’allahu liman hamidah” (juga mengangkat kedua tangannya), dan pada waktu itu saya melihatnya dalam keadaan memegang dengan tangan kanannya atas tangan kirinya dalam shalat … … (HR. Ahmad).
عَنْ وَائِلٍ الْحَضْرَمِيِّ قَالَ صَلَّيْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَبَّرَ حِينَ دَخَلَ وَرَفَعَ يَدَهُ وَ حِينَ أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ وَ حِينَ رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ رَفَعَ يَدَيْهِ وَ وَضَعَ كَفَّيْهِ (أحمد)
5- Dari Waa-il al Hadhrami, ia berkata: Saya pernah shalat di belakang Rasulullah saw, maka beliau takbir ketiak masuk shalat dan mengangkat tangannya, dan ketika beliau ingin ruku’, beliau mengangkat kedua tangannya. Dan ketika beliau mengangkat ke-palanya dari ruku’ , Beliau mengangkat kedua tangannya dan meletakkan kedua telapak tangannya. (Ahmad)
صَلَّيْتُ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ s إِبْنُ خُزَيْمَةَ ( وَ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى يَدِهِ الْيُسْرَى عَلَى صَدْرِهِ
6- Dari Waa-il bin Hujr ra, ia berkata: Aku pernah shalat bersama Rasulullah Saw. dan beliau meletakkan tangan kanannya atas tangan kirinya didada. (R. Ibnu Khuzaimah No.479).
البخاري صَلُّوْا (كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّيْ Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat (H.R. Bukhari)
Langganan:
Postingan (Atom)